Suasana Gua |
Togidrawa begitu gua yang menjadi salah satu tempat wisata di gunungsitoli tersebut dinamai. Letaknya yang berada di lereng perbukitan Desa lolowonu niko’otano, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, hanya berjarak sekitar 3 Km dari pusat pasar Kota Gunungsitoli. Akses jalan menuju gua tersebut pun sudah sangat bagus sehingga bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat.
Jika perjalanan dimulai dari Tugu Gempa, maka mengambil jalan berbelok disamping kantor BRI Cabang Gunungsitoli memasuki jalan Dr. Cipto Mangunkusumo depan Rumah Sakit Umum Gunungsitoli mengikuti jalan utama menuju Kecamatan Alasa hingga sejauh kira-kira 2 km, sampai pada persimpangan jalan beraspal kedua, lalu berbelok mengikuti jalan yang terus mendaki dab sebelum tiba di lokasi masuk akan di temui disebelah kanan jalan sebuah rumah adat yang berdiri kokoh.
Bagian luar gua togindrawa |
Setelah memarkir kendaraan, selanjutnya akan dilakukan dengan jalan kaki yang tidak terlalu jauh. Terlebih dahulu menuruni tangga yang telah dibangun untuk mempermudah jalan. Begitu tangga terakhir dilalui disebelah kiri jalur akan langsung terlihat gua kecil sekaligus penanda bahwa telah berada di lokasi gua togindrawa.
Stalagmit di dalam gua Togindrawa |
Suasana gua yang gelap dan terasa lembab, akan semakin terasa sensasinya ketika tidak ada suara pengunjung. Karena kita akan bisa mendengarkan suara tetesan-tetesan air yang jatuh dari langit – langit gua.
Bagian atas gua yang berlubang |
Tumpukan cangkang kerang-kerangan |
Namun karena lama tidak diperhatikan berbagai bukti peninggalan tersebut tidak lagi bisa dilihat. Kecuali mungkin pada salah satu bagian mulut gua masih bisa ditemukan cangkang moluska yang terdiri dari kelas Gastropoda dan Pelecypoda atau yang lebih dikenal awam sebagai cangkang kerang - kerangan atau siput laut yang diperkirakan bekas sisa makanan penghuni gua tersebut.
Cangkang sisa makanan |
Karena jika hanya datang melihat gua, maka tidak butuh waktu lama. Kita pasti akan segera meninggalakan lokasi wisata tersebut, karena menurut kita tidak ada lagi yang bisa dilihat. Dengan adanya sisa makanan tersebut, kita bisa sedikit lebih lama di lokasi untuk melihat bentuk-bentuk cangkang kerang sisa makanan itu. Namun sebaiknya pengunjung tidak membawa pulang jika sudah melihat sisa cangkang kerang dimaksud. Apalagi karena telah terabaikan sehingga tidak ada yang memperhatikan.
Didalam gua |
Saat ke lokasi ini sebaiknya mempersiapkan minuman dan makanan ringan, yang bisa dibeli melalui masyarakat yang berjualan di lokasi pintu masuk atau dibawa sendiri. Karena di sekitar gua tidak ada penjual makanan dan minuman.
Untuk mendapatkan foto – foto yang menarik didalam gua, sebaiknya tidak menggunakan kamera HP. Karena kondisi gua yang gelap sehingga membutuhkan cahaya yang tinggi seperti dari kamera digital.
26 Komentar
Banyak yang bias kita pelajari ya dari gua. Teman saya ada yg memang meneliti gua-gua, dari gambar-gambar yang tertera di dinding gua. Bahkan kerang sisa makanan pun bisa menjadi penanda, usia peradaban saat itu. Wah, saying kalau dipungutin untuk kenang-kenangan. Tak ada jejak lagi nanti...
BalasHapusLama banget gak masuk gua gini. Terakhir gua yanga da di Bantimurung air terjun di Sulawesi Selatan. Kadang kalau masuk gua agak pengap gitu aja, tapi seru
BalasHapusSeumur hidup belum pernah masuk gua karena serem aja kayaknya, gelap gitu, tapi terkadang penasaran juga. Semoga suatu saat bisa berkunjung ke Gua seperti ini. Unik juga, terdapat sisa-sisa makanan yang unik.
BalasHapushihi sama. goa kan kesannya gelap dg aroma yg...sekali saja pernah ke goa akbar di tuban. di situ gia besar dan udah dikasih lampu.kalau masuk goa lain sealami yg ditulis anjos nias, saya ragu2. mungkin cm.main di mulut goa untuk liat cangkang kerangnya ajah. hihi
HapusSatu-satunya gua yang saya pernah masuki itu Goa Jepang. Setelah itu saya ketakutan kalau masuk Goa, karena saya tidak nyaman berada di tempat gelap.
BalasHapusSaya pribadi suka banget tulisan seperti ini.Didaerah saya pernh secara pribadi saya menelusuri gua2 seperti diatas.Ada keasikan tersendiri.Seperti kembali ke waktu lampau.
BalasHapusMakasih admin
Usianya sudah ribuan tahun ya, semoga pengelolaannya makin baik, sehingga peninggalan di dalamnya di kemas lebih rapi lagi. Pasti akan makin menarik
BalasHapusBetul. Sebaiknya kalau pergi ke tempat-tempat yang punya sejarah panjang, kita juga berniat belajar dan mengamati. Disitu kita akan merasakan kesannya. Kalau cuma datang dan lihat-lihat saja, ya tak akan ada maknanya perjalanan kitam
BalasHapusUntung keramaian bisa jadi penanda keberadaan gua. Kalau tanpa papan petunjuk, orang yang belum paham area setempat bisa kebingungan ini.
BalasHapusTapi syukurnya masih alami, enggak ada dicuri atau dirusak tangan yang tidak bertanggung jawab gua Togindrawa ini
Berwisata ke gua begini sebenarnya sangat menyenangkan sekali ya, tapi dasar saya penakut kadang-kadang saya merasa ketakutan sendiri. Entah itu dari cerita mitos, aroma lembab ataupun keadaannya yang kadang gelap.
BalasHapusPerlu keberanian Dan keahlian khusus nggak sih buat eksplor gua kayak gini kak? Kalo aku misalnya kan penakut, kira-kira kalo ke sini bakalan jejeritan apa nggak ya hehehe .
BalasHapusWah seru ini perjalanannya
BalasHapusMenyusuri gua dan menemukan beragaman kehidupan dari masa lampau
Ini baru namanya petualangan
Btw, dalam guanya hanya mengandalkan cahaya alami ya?
Bagian luar mulut goa rasanya seram, seperti rumah ular besar euy ...
BalasHapuskalau maauk ke dalam goa kudu siapkan hati. saya kadang mikir kita bakal masuk ke sarangnya ular, parno duluan
HapusGua Togindrawa ini adanya di Gunungsitoli ya. Suasana kekhasan guanya terasa deh padahal baru liat gambar sama baca artikelnya ada. Kumembayangkan kelembaban dan keheningan hanya terdengar tetesan air. Mana cangkang kerang bekas makan penghuni gua masih utuh pula setelah waktu yang lama. Tapi seriusan mulut guanya serem deh
BalasHapusSitus seperti ini khas. Jarang dimiliki tempat lain. Menjadi sebuah keunggulan daerah. Tua juga usia makanannya. Semoga semakin ramai daerah itu bang
BalasHapusSaya blm pernah trip yg masuk gua rasanya serem aja walaupun rame2 tapi baca cerita ini kok jadi pengen ya hehehe..keren ceritanya..menginspirasi ..
BalasHapusini mah seru banget mas, beruntung bisa ke sana hehe. ada pengalaman mistis kah mas slama di sana? hehe
BalasHapusPertama kalinya masuk ke dalam gua di daerah Gunung Kidul, DIY. Deg-degan rasanya. Di bagian kaki terasa licin. Ada daerah tertentu yang menyempit sehingga hanya bisa dilalui dengan cara merayap. Seru. Tapi pasti ketakutan kalau berada di sana sendirian.
BalasHapusKeren sekali mas perjalanannya, kalau saya sudah pernah ke gua sekali di daerah saya, namanya gua kis kendo. Btw boleh saling mengikuti di blogkah mas?
BalasHapusWah seru ya menyusuri goa dan mengungkap misteri dibalik goa itu, kalau ada. Hehehee. Khayalan saya langsung membumbung tinggi. Saya jadi pengen ke sana.
BalasHapusMenyelurusi goa itu seru tapi menegangkan. Apalagi buat yang kurang suka kegelapan. Apalagi tempat seperti ini sering dihubungkan dengan hal yang berbau mistis.
BalasHapusWaah goa ini menjadi salah satu objek wisata yg perlu dilestarikan. Klo saja ada campur tangan dari pemerintah daerah. Pelestarian goa sebagai wisata ini dapat menarik perhatian wisatawan asing
BalasHapusArtikelnya sangat mendidik, aku suka pergi ke tempat kaya gini selain menyegarkan pikiran karena aktifitas yang menjenuhkan pergi ke tempat seperti ini juga bisa sekalian belajar tentang sejarah bukan itu juga bahkan masih banyak lagi manfaat yang kita dapatkan saat kita pergi ke tempat seperti itu
BalasHapusBeHangat.Com
senang banget kalo bisa masuk ke goa begini karena merasakan nuansa alam yang murni dan mengetahui sejarah dulu kerennn
BalasHapusAku agak takut sih masuk gua.. Takutnya ada hewan semacam ular gitu yg tiba tiba gigit.. Apalagi kalo baru pertama masuk gua tersebut.. Bawaannya parno melulu.. Khawatir ada hal mistik dan ada sesuatu yg runtuh gitu..
BalasHapus